MAKALAH
SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH SPANYOL
Makalah ini disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah :
Sejarah Peradaban Islam
Dosen pengampu : Drs.
Baidhowi, M. Ag
Di susun oleh:
ZAINAL MUSTOFA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU) TEMANGGUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah telah menuliskan, bahwa pada masa yang silam kemajuan peradaban
manusia terjadi pada masa kekuasaan Islam di hampir semua belahan dunia. Disaat
di Eropa sedang berada dalam masa kegelapan (the darkness), di dunia
Islam sendiri sedang berada dalam masa kejayaan. Baghdad dan Cordova merupakan
salah satu bukti betapa tinggi dan majunya peradaban Islam pada masa itu. Pada
masa kekuasaan Khalifah Bani Umayyah al Muntashir di Andaluisa, selain
istana-istana yang megah, jalan-jalan sudah diperkeras dan diberi penerangan
pada malam hari, padahal pada saat itu di London hampir tidak ada satupun
lentera yang menerangi jalan, dan di Paris di musim hujan lumpur bisa mencapai
mata kaki.
Dari sisi ilmu pengetahuan, tidak hanya dari kalangan muslim sendiri,
orang-orang barat pun telah mengakui, bahwa sebagian besar dasar-dasar ilmu
pengetahuan di lahirkan oleh para ilmuwan muslim. Begitu pula dengan masa
kebangkitan Eropa yang tidak lepas dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan
di dunia Islam, dimana para pelajar-pelajar dari Eropa telah dikirim ke Baghdad
dan Cordova untuk menggali ilmu pengetahuan di sana. Di bidang-bidang ilmu
keIslaman, perkembangan sastra dan bahasa Arab secara meluas terjadi pada masa
Umayyah. Selain itu lahir pula ulama-ulama besar.
Oleh karena itu, meneliti kembali sejarah Bani Umayyah menjadi penting
adanya, sebab peradaban masa kini merupakan bagian dari rantai sejarah yang tidak
putus dan dengan meneliti dan memahami sejarah peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah II di Andalusia kita akan dapat memetakan rentetan sejarah peradaban
Islam yang merupakan bagian dari rantai evolusi hingga masa kini.
BAB II
PEMBAHASAN
BANI UMAYYAH SPANYOL
A.
Penaklukan Spanyol dan sejarah terbentuknya dinasti Umayyah Spanyol
Semenanjung Iberia,
sebelum ditaklukkan bangsa Visighots pada tahun 507 M, didiami oleh bangsa
Vandals. Justru wilayah kediaman mereka itu disebut dengan Vandalusia. Dengan
mengubah ejaanya dan cara membunyikannya, bangsa Arab pada masa belakangan
menyebut semenanjung Iberia itu dengan Andalusia.
Spanyol/Andalusia di
kuasai oleh umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M) salah seorang
khalifah Daulah Umayah yang berpusat di Damaskus. Bani Umayyah merebut Spanyol dari bangsa Gothia pada masa khalifah al Walid ibn ‘Abd al Malik
(86-96/705-715).
Penaklukan Spanyol diawali dengan pengiriman 500 orang
tentara muslim dibawah pimpinan Tarif ibn Malik pada tahun 91/710. Pasukan
Tarifa mendarat di sebuah tempat yang kemudian diberi nama Tarifa. Ekspedisi
ini berhasil, dan Tarifa kembali ke Afrika Utara dengan membawa banyak
Ghanimah. Musa ibn Nushair, Gubernur Jenderal al Maghrib di Afrika Utara pada
masa itu, kemudian mengirimkan 7000 orang tentara di bawah pimpinan Thariq ibn
Ziyad. Ekspedisi II ini mendarat di bukit karang Giblartar (Jabal al Thariq)
pada tahun 92/711. Sehubungan Tentara Gothia yang akan dihadapi berjumlah
100.000 orang, maka Musa Ibn Nushair menambah pasukan Thariq menjadi 12.000
orang.
Pertempuran pecah di dekat muara sungai Salado (Lagund
Janda) pada bulan Ramadhan 92/19 Juli 711. Thariq bin Ziyad
mencapai kemenangan, dengan mengalahkan Raja Roderick di Bakkah dan menaklukan
kota-kota penting seperti Cordova, Granada, Toledo dan hingga akhirnya
menguasai seluruh kota penting di Spanyol,
B.
Perkembangan Peradaban Islam di Andalusia
1.
Perkembangan Pembangunan
Kemajuan Bani Umayyah
di Andalusia ditandai dengan pembangunan yang megah diantaranya:
a.
al-Qashr al-Kabir , kota satelit yang didalamnya
terdapat gedung-gedung istana megah.
b.
Rushafat, istana yang dikelilingi oleh taman yang di sebelah
barat laut Cordova.
c.
Masjid jami’ Cordova, dibangun tahun 170 H/786 M yang hingga
kini masih tegak.
d.
Al-Zahra, kota satelit di bukit pegunungan Sierra Monera
pada tahun 325 H/936 M. Kota ini dilengkapi dengan masjid tanpa atap (kecuali
mihrabnya) dan air mengalir ditengah masjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan
yang indah, taman hewan (margasatwa), pabrik senjata, dan pabrik perhiasan.
2.
Kemajuan Intelektual
Perkembangan tersebut meliputi:
a.
Filsafat.
Filsafat dan ilmu
pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa
Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M). Tokoh
utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn
al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah dan Abu Bakr ibn Thufail.
b.
Sains.
Abbas ibn Farnas
termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ialah orang pertama yang menemukan
pembuatan kaca dari batu.
c.
Fiqih.
Dalam bidang fikih,
Spanyol dikenal sebagai penganut mazhab Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini
disana adalah Ziyad ibn Abd al-Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh
Ibn Yahya yang menjadi qadhi pad masa Hisyam ibn Abd al-Rahman. Ahli-ahli fikih
lainnya yaitu Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan Ibn
Hazm yang terkenal.
d.
Musik dan Kesenian.
Seni musik Andalusia berkembang dengan datangnya Hasan ibn Nafi’ yang lebih dikenal
dengan panggilan Ziryab. Ia adalah seorang maula dari Irak, murid Ishaq al
Maushuli seorang musisi dan biduan kenamaan di istana Harun al Rasyid. Ziryab
tiba di Cordova pada tahun pertama pemerintahan Abd al Rahman II al Autsath.
Keahliannya dalam seni musik dan tarik suara berpengaruh hingga masa sekarang.
Hasan ibn Nafi’ dianggap sebagai peketak pertama dasar dari musik Spanyol
modern. Ialah yang memperkenalkan notasi do-re-mi-fa-so-la-si. Notasi tersebut
berasal dari huruf Arab.
e.
Kedokteran
Ada banyak sumbangan Islam
yang sangat menonjol dan telah menjadi dasar kemajuan Barat dalam ilmu
kedokteran. Dokter Islam, al-Kindi (809-873 M), telah menulis buku Ilmu Mata
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi Optics. Selain itu, terkenal
pula ar-Razi (865-925 M) yang oleh orang Barat-Latin disebut Rhazez. Ia
mengarang sebuah buku kedokteran berjudul al-Hawi. Ahli kedokteran yang
terkenal pada saat itu antara lain adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi. Di Eropa ia
dikenal dengan nama Abulcassis. karya besarnya adalah Kulliyat al-Thib. Dokter islam lain yang terkenal adalah Ibnu Sina
(Avecinna). Ia menulis buku yang berjudul al-Qonun fit-Thib,
diterjemahkan dalam bahasa Latin dengan judul Qonun of Medicine dan
menjadi buku pegangan diperguruan-perguruan tinggi selama 30 tahun terakhir
dari abad 15. Buku kedoteran lain Ibn Sina berjudul Materia Medica
memuat kira-kira 760 macam ilmu dipakai pedoman terutama di Barat. Dikatakan
oleh William Osler, bahwa diantara kitab-kitab yang lain, kitab Ibnu Sina lah
yang tetap merupakan dasar ilmu ketabiban untuk masa yang paling lama.
f.
Sejarah
Dalam bidang ilmu
sejarah ternyata karya-karya ilmu sejarah ternyata juga memberikan sumbangan
dan pengaruh dalam pemikiran-pemikiran sarjana Barat. Ibnu Khaldun, melalui
karya Muqaddimah-nya, dialah yang pertama kali mengemukakan teori
perkembangan sejarah, baik berdasarkan penyelidikan faktor jasmani dan iklim,
maupun kekuatan moral dan ruhani. Sebagai orang yang mencari dan merumuskan
hukum kemajuan dan keruntuhan bangsa, maka Ibnu Khaldun dapat dianggap sebagai
pencipta ilmu baru, karena tak ada penulis Arab maupun Eropa yang mempunyai
pandangan sejarah yang sejelas itu dan mengulasnya secara filsafat. Buku Muqaddimah
Ibnu Khaldun menjadi tumpuan studi para ahli Barat dan ahli-ahli lainnya,
dan kebebasan Ibnu Khaldun diakui oleh sejarawan Toynbee.
g.
Matematika
Ilmu eksakta yakni
matematika mulai berkembang karena didorong dengan adanya perkembangan filsafat.
Ilmu pasti dikembangkan orang Arab berasal dari buku India yaitu Sinbad, yang
diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh Ibrahim al-fazari (154 H/ 771 M).[9] Dengan perantara buku ini, kemudian
Nasawi seorang pakar matematika memperkenalkan angka-angka India seperti 0,1,
2, hingga 9), sehingga angka-angka India di Eropa lebih dikenal dengan angka
Arab.
h.
Bahasa dan Sastra.
Bahasa Arab telah
menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Hal itu dapat
diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam. Bahkan, penduduk asli Spanyol
menomor duakan bahasa asli mereka
C.
Faktor - Faktor Pendukung Kemajuan
Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya:
1.
Penguasa-penguasa yang kuat
dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam
2.
Toleransi beragama ditegakkan
oleh para penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga, mereka
ikut berpartisipasi mewujudkan peradaban Arab Islam di Spanyol.
3.
Disediakan hakim khusus yang
menangani masalah sesuai dengan ajaran agama mereka masing-masing.
4.
Dengan ditegakkannya
toleransi beragama, komunitas-komunitas itu dapat bekerja sama dan
menyumbangkan kelebihannya masing-masing.
D.
Runtuhnya Dinasti Bani Umayyah Spanyol (Cordova)
1.
Konflik Islam dengan Kristen
2.
Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
3.
Kesulitan Ekonomi
4.
Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
5.
Keterpencilan
E.
Pengaruh Peradaban Islam Di Eropa
Pengaruh peradaban
Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd ke Eropa berawal dari banyaknya
pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di
Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca.
Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya
ilmuwan-ilmuwan Muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah pulang ke
negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad
ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani
di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini
adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian
diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Andalusia, sebuah
negeri yang meninggalkan jejak begitu besar di sepanjang sejarah umat Islam
pada awal perkembangan Islam di dunia Eropa. Tentu hal ini menyita banyak
perhatian besar dari berbagai khalayak umat Islam. Dikatakan demikian, karena
penguasaan Islam terhadap semenanjung Iberia lebih khusus Andalusia, telah
menunjukkan bahwa Islam telah tersebar ke negara Eropa.
Demikianlah Islam di
Andalusia, walaupun pada akhirnya berakhir dengan kekalahan, namun islam muncul
sebagai suatu kekuatan budaya dan sekaligus menghasilkan cabang-cabang
kebudayaan dalam segala ragam dan jenisnya. Banyak sekali kontribusi Islam bagi
kebangunan peradaban dan kebudayaan baru Barat. Sumbangan Islam itu telah
menjadi dasar kemajuan Barat terutama dalam bidang-bidang politik, ekonomi,
sains dan teknologi, astronomi, filsafat, kedokteran, sastra, sejarah dan
hukum.
2.
Kritik dan Saran
Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan
kami selaku pemateri, mendapatkan manfaatnya. Dan apabila terdapat kekhilafan
dan kekurangan dalam penulisan atau penyajian makalah ini kami senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini lebih
bermanfaat di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Al-Usayri, Sejarah Islam, Jakarta: Akbar, 2004
Badri yatim, Sejarah
Peradaban Islam, Jakarta: PT Gravindo Persada, 2003.
Jaih Mubarok, Sejarah
Peradaban Islam, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004
Mehdi Nakosteen,
Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat, Surabaya: Risalah Gusti,
1996
Mustafa as Siba’i, Kebangkitan
Kebudayaan Islam, terj. Nabhan Husein, Jakarta: Media Dakwah, 1987.
Mustafa As-Siba’i, Peradaban
Islam Dulu, Kini dan Esok, Jakarta: Gema Insani Press, 1993
Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga
Modern, Yogyakarta: Lesfi, 2004
S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern
Jakarta: P3M, 1986.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali
Pers, 2008.
http:// Sejarah
Peradaban Islam di Andalusia Spanyol.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar